Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman
(UNMUL) melaksanakan kegiatan panen raya ikan lele yang merupakan hasil pertama
atau ujicoba budidaya sistem bioflok bantuan dari Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP). Kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Laboratorium Pengembangan
Ikan Lokal, Jurusan Budidaya Perairan FPIK UNMUL, Kamis (27/2).
Kepala Laboratorium Budidaya Perairan Sistem dan Teknologi Akuakultur Sumoharjo, S.Pi., M.Si menyampaikan bahwa melalui acara Panen Raya Lele Sistem Bioflok ini mahasiswa sudah belajar dan kita ajarkan dengan teknologi terbaru seiring dengan perkembangan teknologi akuaponik di dalam akuakultur yang dikombinasikan sehingga menghasilkan ikan yang tidak berbau dan sehat.
Sementara, Dekan FPIK UNMUL Prof. Dr. Ir. H. Iwan Suyatna, M. Sc., DEA,
menjelaskan melalui kegiatan panen raya ikan lele ini adalah hasil pertama atau
ujicoba budidaya sistem bioflok yang merupakan hasil bantuan dari Kementerian
Perikan dan Ilmu Kelautan (KKP). “Kami memang selalu berupaya menyiapkan
fasilitas yang cukup untuk menunjang proses belajar mengajar baik dosen maupun
mahasiswa kami. Fasilitas ini juga dapat mengembangkan populasi ikan lokal
dengan berbagai inovasi yang dilakukan,” paparnya.
Senada dengan Dekan FPIK UNMUL, Rektor UNMUL yang dalam kesempatan ini
diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr. Ir. Encik Akhmad
Syaifudin, M.P menuturkan melalui kegiatan ilmiah ini tidak hanya dihabiskan
dalam praktikum saja tetapi ada kegiatan luar, salah satunya kewirausahaan.
Selain mendapatkan penghasilan, fakultas harus memberikan rekognisi kompetensi
apa yang didapatkan dari berwirausaha itu, hal ini sejalan dengan program Mas
Menteri yaitu Merdeka Belajar bagi mahasiswa.
Dr. Encik menambahkan, bahwa dari 80 persen keberhasilan budidaya ini
perlunya pelatihan dan pendampingan secara bertahap. “Jika bisa, fakultas yang
menampung penjualannya sebagai solusi permasalahan penjualan, Dekan dapat
membuat peta jalannya mulai pelatihan dan pendampingannya bahkan menyiapkan
rekanan melakukan proses pasca panennya. Hal ini akan menjadi branding dengan
rancangan yang utuh, karena FPIK UNMUL memiliki pakar budidaya, pakar pakan,
sampai pakar pasca panen,” ungkapnya. (hms/kas/zul)