Samarinda, 23 Juli 2025 – Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan (PSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Mulawarman (UNMUL) menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Pelayaran dan Pengelolaan Perikanan” secara hybrid (luring dan daring) pada Rabu, 23 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-63 UNMUL yang bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa dan stakeholders terkait integrasi sektor pelayaran dengan pengelolaan perikanan berkelanjutan. Kegiatan ini diawali dengan beberapa sambutan yaitu dari Ibu Noorsheha, S.Pi., M.Si. selaku Koordinator Program Studi PSP, Bapak Muchlis Efendi, S.Pi., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, dan oleh Bapak Dr. Moh. Mustakim, S.Pi., M.Si. selaku Dekan FPIK UNMUL yang sekaligus membuka acara kuliah umum tersebut. Kuliah umum pada kali ini dimoderatori oleh Bapak Hamdhani, S.P., M.Sc., Ph.D. dengan mengundang narasumber yaitu Bapak Dr. Capt. Bambang Eka Wibawa, S.E., M.Mar., M.Si., AFNI. Sebagai narasumber, Dr. Capt. Bambang Eka Wibawa, S.E., M.Mar., M.Si., AFNI. dari Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang hadir secara virtual melalui Zoom dan memaparkan materi berjudul “Strategi Pengelolaan Alur Lintasan Kapal Wisata (Studi Kasus Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah)”. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan pentingnya pengaturan alur pelayaran kapal wisata untuk mengurangi dampak ekologis terhadap ekosistem perairan, khususnya di kawasan konservasi seperti Karimunjawa. Materi ini mengangkat tantangan pengelolaan aktivitas pelayaran wisata di kawasan konservasi, seperti Karimunjawa, yang kaya akan terumbu karang namun rentan terhadap dampak ekologis.


Adapun Rekomendasi Pengelolaan Alur Kapal Wisata dalam materi yang disampaikan oleh narasumber tersebut yaitu,

  1. Penetapan alur lintasan kapal yang menghindari terumbu karang dan memprioritaskan kecepatan arus rendah (0–0,5 m/s).
  2. Pengembangan sistem pick-up kapal wisata oleh biro perjalanan dan pengalihan ruang tunggu ke Pelabuhan KKP saat musim liburan.
  3. Penerapan sistem perambuan (navigasi ramah lingkungan) untuk mencegah kapal melintas di zona terumbu karang.

Peningkatan aktivitas pelayaran wisata harus diimbangi dengan regulasi yang ketat dan pemetaan rute kapal yang tidak mengganggu habitat ikan serta terumbu karang. Kolaborasi antara otoritas pelabuhan, pemerintah daerah, dan pengelola kawasan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan yang berkelanjutan,” ujar Capt. Bambang.


Koordinator Program Studi (Koprodi) PSP FPIK UNMUL, Noorsheha, S.Pi., M.Si., menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi wadah bagi mahasiswa dan dosen untuk memahami aspek teknis pelayaran yang berkaitan dengan pengelolaan perikanan. “Sebagai program studi yang berkomitmen untuk menjadi unggul dalam pengelolaan sumberdaya perikanan, khususnya dilingkungan hutan tropis lembab Kalimantan timur, dimana ini adalah visi program studi PSP, maka kami menyadari betapa pentingnya sinergi antara pengelolaan perikanan dan aspek pelayaran. Industri perikanan modern tidak dapat dipisahkan dari sektor pelayaran, baik dalam hal transportasi, teknologi penangkapan maupun pengawasan laut. Oleh karena itu, kolaborasi antara ilmu pengelolaan perikanan dan pelayaran menjadi kunci dalam menjawab tantangan global seperti overfishing, perubahan iklim dan keamanan maritim,” jelasnya. Koprodi juga memberi pesan khususnya kepada mahasiswa agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis pada sesi diskusi, menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber tersebut sebagai inspirasi untuk berkontribusi nyata bagi kemajuan sektor perikanan dan kelautan Indonesia.


Capt. Bambang menutup sesi dengan saran untuk melakukan kajian kesesuaian lahan dan pembangunan pelabuhan baru di Karimunjawa dengan mempertimbangkan aspek ekologi, demografi, dan ekonomi. Peserta juga diajak berdiskusi tentang aplikasi konsep ini di Kaltim, mengingat potensi pariwisata bahari yang besar di wilayah tersebut. Kegiatan yang dihadiri oleh peserta (daring dan luring) dari dosen FPIK UNMUL dan juga mahasiswa Prodi PSP ini turut mengundang diskusi interaktif mengenai tantangan implementasi kebijakan di lapangan serta peluang riset kolaboratif antara akademisi, praktisi pelayaran, dan pemangku kebijakan yang diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi antara Prodi PSP FPIK UNMUL dengan Politenik Imu Pelayaran Semarang kedepannya.

berita FS